Tab View

Selasa, 27 November 2012

Kekagumanku Pada Kesederhanaan

Saya pernah bertemu dengan orang yang menggunakan mobil mewah, tinggal di rumah elit dan selalu menggunakan busana bermerek. Ia mengajak saya makan di restoran mewah. Tapi, asal Anda tahu, ia tak mampu membayar hutang yang hanya Rp 40 juta. Ia mengajak makan di restoran pun karena hendak meminjam uang kepada saya.
Saya meminjaminya uang? Tidak. Dengan tegas saya katakan, “Jual mobilmu saja, gantilah dengan mobil yang lebih sederhana agar kamu bisa membayar hutangmu.”
“Hah! Menjual mobil, apa kata dunia?” jawabnya.
Rupanya ia memiliki banyak kekhawatiran bila hidupnya sederhana. Ia khawatir ditinggal mitra bisnisnya, tidak mendapat penghormatan dari orang lain dan sulit masuk pergaulan orang-orang elit. Menurut saya, orang yang seperti ini mempersulit hidupnya. Dalam jangka panjang justru dia akan kehilangan mitra bisnis dan penghormatan dari orang lain.
Sebenarnya hidup itu simpel. Sayang banyak yang membuatnya jadi rumit. Masalah yang solusinya sederhana dibuat ruwet agar telihat hebat. Semoga Anda tidak begitu. Karena, percayalah, hidup seperti itu hanya akan menyusahkan bahkan bisa menjerumuskan dan menghancurkan hidup Anda.
Coba bandingkan dengan kehidupan mas Saat, sahabat saya dari Wonosobo. Ketika bisnisnya BMT Tamzis membuka cabang di Jakarta, ia santai saja tidur di kantor bersama karyawan yang lain. Setiap Jumat sore pulang ke Wonosobo menggunakan bus.
Ia konsisten menjalankan prinsip bisnisnya: memindahkan perputaran uang di Jakarta ke Wonosobo, agar bisnis di kampung halamannya itu hidup. Sementara gaya hidupnya tetap sederhana, walau sudah “menjakarta”.
Sabtu, 30 Juni 2011, saya berkesempatan ke Wonosobo memberikan seminar dari buku ketiga saya: Tuhan Inilah Proposal Hidupku. Sahabat saya itu, walau bukan panitia, menyediakan waktu menjemput saya ke hotel untuk sarapan di kantornya.
Dari lantai 5 kantor yang kini sudah menjadi milik BMT Tamzis saya bisa melihat pemandangan indah kota Wonosobo. Ketika saya bertanya berapa aset BMT Tamzis, dia menjawab ringan “Ya, dua ratusan milyar, mas.”
Usai acara, saya dijamu lagi oleh mas Saat dan teman-teman BMT di Wonosobo. Dengan menggunakan mobil yang tidak jauh beda dengan lelaki yang punya hutang Rp 40 juta tadi saya diajak jalan-jalan sambil menikmati mie ongklok, makanan khas Wonosobo.
Kami makan di warung kecil yang sederhana. Bukan hanya mie-nya yang nikmat, suasana ngobrol dan gaya hidup mas Saat menambah nikmatnya makan siang ketika itu. Bersama mas Saat saya menghabiskan 3 mangkuk mie ongklok.
Ketika saya pamitan hendak menuju Purworejo, mas Saat berkata, “Nanti mas Jamil lewat pasar Kertek, di sebelah kiri ada toko busana Merah Putih, itu usaha keluarga saya. Silahkan kalau mau mampir.”
Sayang saya tidak sempat mampir karena harus buru-buru ke acara lain di Purworejo. Namun saya sempat melewati toko busana yang ternyata sangat besar.
Melihat toko yang besar itu saya berkomentar, “Wih, pasti omzetnya ratusan juta setiap bulannya.” Komentar saya tersebut diaminkan oleh orang yang ditugaskan mengantakan saya ke Purworejo.
Mas Saat telah mengajarkan kepada saya bahwa hidup sederhana itu ternyata membahagiakan. Rasa kagumku semakin menjadi kepada sahabatku yang bersahaja ini.
Seharusnya, batin saya, lelaki yang punya hutang Rp40 juta tadi meniru gaya hidup Insinyur yang bernama lengkap Saat Suharto Amjad ini.
Salam SuksesMulia!
Keterangan foto:
Ir. Saat Suharto Amjad, CEO PT Permodalan BMT Ventura, pemiliki BMT Tamzis, Wonosobo.
Source : Klik Aja!

Guru Kehidupan


Guru kehidupan tidak harus orang yang membagikan ilmu di depan kelas atau memberi suri tauladan. Guru kehidupan juga bisa orang yang menghina dan merendahkan kita. Keluarga kami punya seorang guru kehidupan. Ia (dulunya) orang  kaya di kampung kami.

Bagaimana ia menjadi guru kehidupan kami? Akan saya ceritakan disini…
Tahun 1987 saya mendapat undangan kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa tes. Di dalam surat undangan itu disebutkan salah satu persyaratannya adalah membawa uang pendaftaran sebesar Rp 150.000. Bapak saya lalu mengajak saya ke rumah orang kaya di kampung untuk meminjam uang.
Setelah ngobrol berbagai hal sampailah ke pokok pembicaraan. Bapak saya membukanya dengan mengatakan, “Alhamdulillah pak, Jamil diterima kuliah di IPB, ini surat undangannya. Dalam surat undangan ini Jamil harus membawa uang seratus lima puluh ribu, tolong pinjami kami uang tiga ratus ribu.”
Tanpa diduga orang yang kaya di kampung saya tersebut berdiri. Kata-kata ejekan, hinaan dan kotor keluar dari mulutnya. Ia menghina bapak saya. Mendengar bapak saya dihina dan dicaci saya hanya menangis. Ketika saya sedang menangis, tiba-tiba bapak saya memukul meja kemudian berdiri sambil berkata keras, “Bapak jangan sombong, jangan mentang-mentang kaya, menghina orang seenaknya. Saya memang miskin di sini, tapi perlu bapak ketahui, tanah saya masih luas. Permisi!”
Kami pun pulang dengan berboncengan naik sepeda. Di tengah perjalanan saya bertanya, “Tadi bapak bilang tanah kita luas, tanah yang mana?” Dengan tetap mengayuh sepeda bapak saya menjawab, “Itu pulau Jawa.” Mendengar jawaban itu, saya pukul-pukul punggung bapak saya sambil berkata, “Kenapa bapak bohong, saya gak suka bapak bohong, saya gak suka. Dulu bapak pernah memukul saya karena saya berbohong, tapi kenapa hari ini bapak bohong?”
Bapak saya menghentikan genjotan sepedanya dan turun dari sepeda kemudian memeluk saya. Sambil memeluk erat-erat beliau berkata, “Mil, baru kali ini bapak dihina di depan anak bapak. Bapak malu, mil. Bapak harus menjaga harga diri keluarga. Kamu harus jadi Insinyur Pertanian, mil.” Pelukan itu adalah pelukan bapak yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup saya.
Belasan tahun berlalu, suatu saat saya kembali ke kampung. Saya diajak ke kebun karet milik bapak. Sesampainya di kebun, bapak menunjuk seseorang sambil berkata, “Masih ingat orang itu?” Tentu saya mengenalinya, karena orang itu adalah yang orang menghina kami belasan tahun yang lalu. Kata bapak saya, “Itulah guru kehidupan kita, tanpa dia kamu tidak akan jadi Insinyur Pertanian. Jadi, walaupun dia sekarang buruh bapak, kamu tidak boleh menghinanya.”
Ya, guru kehidupan itu telah jatuh miskin akibat berbagai problema kehidupan yang dihadapinya. Namun demikian, sampai kapanpun kami tetap menghormatinya. Karena dialah guru kehidupan kami.
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Fokus itu 80:20


Menurut Anda apa persamaan B.J. Habibie, Muhammad Ali, Bill Gates, Michael Jordan, Ebiet. G Ade? Bisa jadi Anda bingung menjawabnya, mungkin sebagian Anda menjawab, “Sama-sama lelaki!” —kalau saya menjawab, “Sama-sama gak kenal Anda, he..he..he..”

Mengapa Anda bingung? Karena mereka memiliki profesi berbeda: B.J Habibie ahli rekayasa pesawat terbang yang pernah jadi Presiden RI. Muhammad Ali petinju legendaris. Bill Gates terkenal karena Microsoftnya. Michael Jordan terkenal karena kepiawaiannya dalam bermain basket. Sementara itu,  Ebiet G Ade kondang karena lagu-lagu khasnya.
Namun, walaupun mereka berangkat dari profesi yang berbeda, menurut saya, persamaan mereka adalah karena fokus pada satu profesi yang dipilihnya dan kemudian ditekuninya. Coba Anda bayangkan B.J Habibie bermain tinju. Muhammad Ali membuat program komputer. Ebiet G. Ade main basket di NBA. Intinya, mereka sama-sama fokus pada satu profesi yang ditekuninya. Fokus, atau dalam bahasa Inggris FOCUS adalah singkatan dari Follow One Course Until Success (mengikuti satu keahlian sampai sukses).
Fokus itu bukan berarti mengabaikan yang lain. Fokus itu menggunakan rumus 80:20. Apa artinya? 80% energi kita fokuskan pada pilihan profesi kita, 20% sisanya kita gunakan untuk yang lain. B.J. Habibie sekali-kali tentu boleh main basket, di lain waktu juga bisa menyanyikan lagunya Ebiet. Tetapi waktu yang dihabiskan terbanyak pastilah di bidang pesawat terbang.
Masalahnya, Anda tidak bisa menentukan komposisi 80:20 ini sebelum Anda sendiri menentukan apa profesi Anda? Apa keahlian Anda? Atau, dengan kata lain Anda sebenarnya ingin dikenal sebagai ahli apa?
Bila Anda tidak menentukan mulai sekarang dan Anda menjadi kutu loncat yang selalu berpindah profesi saya khawatir Anda akan menyesal di masa tua, mendekati pensiun bingung karena Anda tidak punya keahlian apapun. Kata orang tua dulu, “Bila kamu ingin mendapatkan banyak hal maka kamu tidak akan mendapatkan apa-apa.”
So, Insan SuksesMulia pilihlah profesi yang akan Anda tekuni kemudian fokuslah pada profesi itu dengan porsi 80:20. Saya yakin Anda akan menjadi seseorang yang makin tua nilai Anda makin mahal.
Salam SuksesMulia!
Bila manfaat silahkan tulisan ini dishare ke teman-teman Anda.
Source : Klik Aja!

Lihatlah Isinya Bukan Wadahnya


Saya dapat kiriman cerita dari teman saya tentang kisah seorang penasehat kerajaan yang sangat disegani.  Penasehat ini buruk rupa dan bongkok, namun kata-katanya sangat didengar oleh raja.   Melihat fakta ini, putri sang raja heran dan iri.  Suatu saat  sang putri mengejek dan bertanya kepada penasehat ini, “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?”

Penasehat itu balik bertanya, “Apakah ayahmu mempunyai anggur?” Sang putri langsung menjawab, “Semua orang tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, pertanyaan bodoh macam itu?”
Sang penasehat kemudian bertanya lagi, “Dimana ia meletakkannya?” Dengan cepat sang putri menjawab, “Yang pasti di dalam bejana tanah liat.”  Mendengar itu, sang penasehat tertawa sambil berkata, “Seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan  bejana tanah liat?”
Mendengar itu putri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu.  Ia segera memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yang ada di dalam bejana tanah liat ke dalam bejana yang terbuat dari emas dan perak.  Suatu hari sang raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan.  Alangkah terkejutnya raja karena anggur yang diminumnya rasanya sangat masam.  Akhirnya ia memanggil semua pelayan istana dan tahulah sang raja bahwa itu adalah ulah putrinya.
Putri raja berkata kepada penasehat kerajaan, “Mengapa engkau menipuku? Aku memindahkan semua anggur ke dalam bejana emas tapi hasilnya semua anggur terasa asam.” Dengan tenang penasehat kerajaan menjawab, “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana.”
Jadi, insan suksesmulia,  jangan pernah tertipu wadah atau penampilan seseorang.  Orang yang berpenampilan necis dan klimis jangan-jangan memiliki utang kartu kredit yang besar.  Sementara orang yang sederhana dan biasa ternyata justru sudah memiliki kebebasan finansial dan tidak terlilit hutang.  Oleh karena itu, biasakanlah melihat isinya bukan wadahnya.  Jadilah orang yang rendah hati, sederhana dan bersahaja.
Bila cerita ini bermanfaat, silahkan dishare sebanyak-banyaknya Terima kasih
Mau ngobrol di twitter? Follow saya di @jamilazzaini
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Kendalikanlah Hidup Anda


Freedom and slavery are mental state. Kebebasan dan perbudakan adalah sebuah kondisi mental. Sebuah kalimat bijak yang diucapkan oleh Mahatma Gandhi. Kurang lebih kalimat ini menyiratkan sebuah arti, apakah Anda adalah seseorang yang memiliki kebebasan untuk memilih dan menjalani hidup Anda? Atau, Anda adalah seseorang yang merasa seperti budak yang tidak punya pilihan, dan hidupnya selalu diatur oleh hal lain di luar dirinya?
Insan SuksesMulia, salah seorang anak buah saya di kantor menyampaikan kesalutannya pada seorang tokoh bernama Sriyono. Anda kenal dia? Kalau Anda tidak kenal, bagaimana kalau saya tambahkan kata kuncinya. Sriyono adalah penjaja Siomay Yo Pink yang kerap ngider di jalan-jalan Jakarta. Mulai dari kawasan Gandaria setiap harinya, hingga kawasan Sudirman Jakarta pada hari-hari car free day.
Sriyono mampu menghadirkan sesuatu yang unik, berbeda, dan lain daripada yang lain. Bayangkan, ia menjajakan siomaynya dengan  mengenakan kaos dan celana pedek warna pink, topi pink, jam tangan pink, sepeda, panci dan bahkan rak kayu tambahan yang juga dicat warna pink. Sebagai tambahan, di keranjang depan sepeda berwarna pink, Sriyono tak lupa meletakkan boneka teddy bear yang lagi-lagi warnanya adalah pink!
Tetapi yang membuat anak buah saya salut adalah, Sriyono adalah sosok yang hidupnya boleh jadi dikatakan mondar-mandir jatuh dan bangun di level ekstrem. Karir-sukses-bangkrut berulang-ulang. Ia tidak membiarkan dirinya didikte dan diperbudak keadaan. Ia justru terus memperjuangkan keadaan yang diinginkannya.
Ya, Sriyono ini memulai karirnya dimulai dengan menjadi pemuda miskin yang mengadu nasib ke Jakarta. Pendek kata, ia kemudian berhasil memutar balik nasibnya dengan menjadi pengusaha siomay di seputar Senayan dengan pendapatan 2 milliar rupiah setahun pada 1996. Bisnisnya bahkan semakin besar pada saat krisis 1998 terjadi.
Lalu pada 1999, permasalahan keluarga membuatnya bangkrut hingga satu titik dimana ia kehilangan segalanya. Kini, ia kembali bangkit dengan gebrakan Siomay Yo Pink-nya. Sriyono tidak mau menjadi “budak” yang hidupnya ditentukan oleh keadaaan. Ia memilih menentukan hidupnya. Dirinyalah yang “memperbudak” keadaan, dirinyalah yang mengatur lingkungan dan keadaan. Jadilah kini usaha Sriyono terus berkembang.
Nah, bagaimana dengan kehidupan Anda? Apakah Anda membiarkan diri Anda bermental freedom atau bermental budak?
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Sakit Hati dan Memaafkan


Ada sebuah racun yang boleh jadi kekuatannya lebih besar daripada racun paling mematikan di muka bumi. Racun ini bisa diproduksi oleh setiap orang, dan uniknya lagi setiap orang bisa mengatur seberapa tinggi kadar mematikan dari racun yang ia ciptakan. Namun, bahayanya, racun ini juga bisa membunuh si pembuatnya tanpa ia sadari. Si pembuat boleh jadi mati dalam artian sesungguhnya. Atau, ia bisa juga tetap hidup, tetapi sejatinya ia bak orang mati, karena kini dirinya terbebas dari rasa bahagia. Racun yang saya maksud adalah “sakit hati”!

Insan SuksesMulia, dalam hidup Anda, pasti ada hal-hal, ada orang-orang yang telah menorehkan luka di hati Anda. Ada sebagian luka  yang boleh jadi langsung bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, sebagian sisanya boleh jadi masih ada dan tetap tinggal di hati Anda.
Luka yang tersisa bisa saja mewujud menjadi rasa marah, dendam, dan rasa kebencian yang tidak pernah putus. Atau, luka tadi mewujud menjadi rasa menderita yang tanpa sadar selalu menghantui kemana pun langkah Anda pergi. Hidup Anda pun tidak akan pernah merasa tenang, dan hati Anda tak kunjung merasa tenteram.
“Orang yang lemah tidak akan pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah sebuah atribut yang hanya dimiliki mereka yang kuat,” demikian  Mahatma Gandhi pernah berkata.
Dengan kata lain, bukan kemampuan menyimpan kemarahan dan kebencian yang menjadikan Anda sebagai sosok yang kuat. Bukan pula seberapa hebat Anda mampu membalaskan dendam atas luka yang telah Anda rasakan. Bukan. Bukan itu semuanya… Anda adalah sosok yang kuat ketika Anda mau memaafkan, benar-benar memaafkan, bahkan ketika orang yang melukai Anda tidak meminta maaf kepada Anda.
Dengan memaafkan, Anda telah mengijinkan diri Anda sendiri untuk bisa menjalani hidup ini dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Andalah yang telah menjebol penjara kemarahan dan penderitaan di hati Anda, karena sesungguhnya Andalah si pemegang kunci atas hati Anda sendiri.
Insan SuksesMulia, mulai saat ini buanglah racun dalam diri Anda. Ganti racun “sakit hati” itu dengan memaafkan dan membuang semua amarah, dendam dan kebencian ke dalam tempat sampah yang Anda tak ingin kembali mengambilnya.
Terima kasih.
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Ciptakanlah Kebahagiaan


Menurut Daniel Gilbert, Professor bidang Psikologi dari Harvard University dan pengarang buku “Stumbling on Happiness”, ada dua jenis kebahagiaan yaitu: kebahagiaan alami dan kebahagiaan sintesis. Kebahagiaan alami adalah apa yang secara spontan kita rasakan saat mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya, rasa bahagia ketika Anda mendapat bonus yang cukup besar. Sedangkan kebahagiaan sintetis ialah sesuatu yang sengaja kita pilih untuk kita pikirkan atau lakukan supaya bahagia. Bahagia sintesis adalah bahagia yang kita ciptakan. Misalnya, ketika terjebak macet Anda berpikir, “Nah ini kesempatan untuk menelpon dan twitteran..”

Kebahagiaan mana yang bertahan lama, apakah kebahagian yang alami atau sintesis? Ternyata, kebahagiaan sintetis bertahan lebih lama. Sedangkan kebahagian alami akan segera hilang seiring dengan berjalannya waktu. Contohnya, ketika mendapat kenaikan gaji Anda merasa senang dan bahagia, namun seiring berjalannya waktu kenaikan gaji itu akhirnya menjadi biasa..
Lalu, bagaimana caranya menciptakan kebahagiaan sintesis? Banyak jalan menuju Roma, begitu pula ada banyak cara untuk menciptakan kebahagiaan sintesis. Pertama, bekerjalah sesuai passion, gairah atau minat Anda. Bila Anda memilih pekerjaan sesuai passion Anda maka Anda semakin hari akan semakin mencintai pekerjaan itu. Anda akan hanyut dalam pekerjaan itu dan akan semakin bahagia melakukan pekerjaan itu. Karena Anda semakin enjoy maka Anda akan semakin ahli dalam pekerjaan itu. Asyiknya lagi, apabila Anda seorang profesional, semakin Anda mencintai dan menguasai pekerjaan itu, bayaran Andapun akan semakin meningkat. Bahagia, bukan?
Kedua, teruslah belajar untuk mengasah pikiran dan hati Anda. Bacalah buku-buku berkelas, ikuti berbagai training dan seminar
bermutu. Lalu, butir-butir kehidupan dari buku, seminar dan training tersebut Anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu belajar lagi, terapkan lagi, belajar lagi, terapkan lagi, begitu terus menerus…
Terakhir, pasrahkan hidup kita kepada Sang Pencipta. Milikilah keyakinan bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan pernah menelantarkan kita.  Dia pasti menjaga kita..  Dia pasti mencintai kita.. Dia pasti menjaga kita, selama kita patuh pada ketentuan-Nya.
Mulai hari ini mari kita ciptakan selalu kebahagian agar hidup kita selalu diselimuti kebahagiaan yang semakin berlimpah…
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Hiduplah dengan Tujuan


Apa tujuan hidup Anda? Ketika perjalanan hidup Anda tidak bertujuan, perhatian Anda akan mudah teralihkan, Anda gampang terombang-ambing dan terbawa arus tanpa arah.  Dengan tujuan, kehidupan Anda seperti kepingan teka-teki yang saling melangkapi.  ”Hidup dengan tujuan” menurut saya terjadi tatkala Anda melakukan apa yang Anda cintai dan kuasai untuk meraih sesuatu yang penting bagi hidup Anda.

Ketika Anda benar-benar hidup dengan tujuan, orang-orang, sumberdaya dan peluang yang Anda perlukan dengan sendirinya bergerak menghampiri Anda.  Dunia juga merasakan manfaatnya, karena ketika Anda bertindak sesuai tujuan hidup Anda yang sebenarnya, semua tindakan Anda dengan sendirinya berguna bagi orang lain.
Tujuan hidup saya adalah menginspirasi dan memberdayakan orang-orang untuk meraih kehidupan terbaik, kehidupan suksesmulia.  Karena saya memiliki tujuan hidup maka semua energi saya arahkan untuk mencapai tujuan itu.  Saya tidak mengenal lelah, saya rela berkunjung hingga pelosok daerah, saya rela tidak dibayar, saya rela mengurangi waktu tidur saya selama itu berhubungan dengan menginspirasi dan memberdayakan orang.
Tanpa tujuan sebagai kompas untuk membimbing Anda, target dan rencana tindakan Anda mungkin pada akhirnya tidak memenuhi kebutuhan Anda.  Tentu Anda tidak mau sampai di anak tangga tertinggi hanya untuk menemukan bahwa Anda telah menyandarkan tangga itu di tembok yang salah. Segeralah temukan apa tujuan hidup Anda, jangan Anda menyesal dikemudian hari karena Anda telah menaiki anak tangga yang salah.
Insan suksesmulia, apa tujuan hidup Anda? Apa peran atau kenangan yang akan Anda tinggalkan di alam semesta? Apa yang akan Anda banggakan ketika kelak Anda dipanggil pulang oleh-Nya. Ingatlah, harimau mati meniggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.  Saya berharap nama Anda tidak terkubur bersamaan dengan dikuburnya raga Anda ke dalam tanah.
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Anak Kecil Sebagai Sumber Inspirasi


Seorang anak bernama Adora Svitak pernah berbicara di forum TED Amerika Serikat pada Februari 2010. TED adalah sebuah forum untuk berbagi beragam ide yang menginspirasi, menggerakkan dan bertujuan untuk membuat hidup banyak orang lebih baik. Adora Svitak hingga saat ini tercatat sebagai pembicara termuda di forum tersebut.  Adora lahir 15 Oktober 1997.
Adora adalah penulis esssay, cerita, blog dan buku. Kemampuan menulisnya dikenal orang saat ia berusia 6 tahun.
Di forum TED Adora mengajak agar orang dewasa juga bisa belajar dari anak-anak. Mengapa? Karena anak-anak adalah sosok dimana seseorang memiliki ide-ide serta kreativitas yang tak terbatas, dan anak-anak juga memiliki sikap optimistis yang besar akan banyak hal.
Insan SuksesMulia, ngomong-ngomong soal “belajar dari anak-anak” saya ingin bercerita tentang salah satu hot topik saat ini, yaitu sebuah aplikasi game puzzle fisika bernama Bubble Ball yang dimainkan di perangkat iPhone.
Bubble Ball selama dua minggu terakhir ini sukses menggeser popularitas Angry Bird. Angry Bird sendiri merupakan aplikasi game paling banyak diunduh pada 2010 –game seharga 99 sen yang pada Desember 2010 sudah menghasilkan uang sebesar 8 juta dolar Amerika.  Wow!
Menurut laporan ABC News, setelah diluncurkan akhir Desember 2010, Bubble Ball ini segera populer, bahkan selama 2 minggu telah diunduh oleh lebih dari 2 juta pengguna.
So, kalau ada game baru yang berhasil menggeser popularitas game sebelumnya, apa menariknya?
Yang menarik adalah, jika Angry Bird diciptakan 17 orang dari sebuah perusahaan bernama Rovio yang berbasis di Finlandia, maka Bubble Ball diciptakan oleh hanya seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Robert Nay. Robert Nay saat ini masih menjadi siswa kelas 2 SMP di Utah, Amerika Serikat.
Hmmm…..terbukti kita-kita, orang dewasa, beserta perangkat diri kita, ternyata tidak melulu lebih hebat ketimbang anak-anak. Mungkin benar kata Adora Svitak, bukan saatnya lagi kita sebagai orang dewasa hanya mengajari anak-anak dan membuat mereka belajar dari kita, tetapi kita-lah yang harus banyak belajar dari mereka. Belajarlah kepada siapapun, termasuk anak-anak!
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Syukuri yang Ada


Seorang perempuan muda tengah jalan-jalan bersama dengan perempuan muda lain yang menjadi sahabatnya. Di sepanjang kebersamaan mereka, si perempuan muda tak henti-hentinya mengeluh tentang hidup yang dijalaninya. Dan kegiatan jalan-jalan bersama ini, diakuinya menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan dan ditunggu-tunggu olehnya.

Si perempuan muda terlihat begitu bahagia menikmati jalan-jalan itu, walaupun ketika jalan-jalan, ia hanya melihat-lihat dan tidak membeli apa-apa. Si perempuan muda ini kemudian berkata pada sahabatnya, “Wah, andai hidupku begini terus ya. Seneng rasanya bisa keluar rumah dan jalan-jalan seperti ini. Untuk sesaat, rasanya aku bisa menikmati hidup lagi. Nggak perlu mikirin masalah suami, anak-anak, dan siklus kehidupan yang lagi-lagi tentang mereka. Seandainya saja aku bisa terus ngerasa bahagia seperti sekarang ini.”
Mendengar itu, sang sahabat yang sedari tadi hanya diam akhirnya mengambil tindakan. Tanpa ba-bi-bu, tiba-tiba ia mencubit tangan si perempuan muda. “Aw, sakit! Haduuuhh…..sakit tahu. Apa-apaan sih lo!” ucap si perempuan muda setengah marah.
Sang sahabat kemudian berkata, “Ketika tangan kamu nggak dicubit, kamu berasa nggak kalau tangan kamu rasanya enak? Nggak ada rasa sakit atau rasa pegal di tangan kamu itu. Ketika kamu aku cubit, kamu merasa sakit dan nggak nyaman. Setelah rasa sakit itu hilang, baru kamu ngerasa enak lagi. Hidup yang kita jalani juga sama. Nggak mungkin semua hal yang kita jalani itu mulus dan selalu indah. Pasti ada hal-hal yang tidak menyenangkan yang kita rasakan. Tahu nggak kenapa? Jawabannya sama seperti yang tangan kamurasain ketika aku cubit.”
“Hati kita juga sama. Kalau semua hal dalam hidup kita itu indah dan bahagia, apa iya kita akan bisa merasakan kebahagiaan itu sebagai sesuatu yang membahagiakan? Apa yang akan menjamin kita nggak akan kebas dengan rasa bahagia dan akhirnya kita jadi lupa bersyukur?”
“Atau sebaliknya, masa iya Allah menjadikan semua hal dalam hidup kita ini jelek, buruk dan bikin susah? Jangan-jangan kitanya saja yang nggak bisa melihat mensyukuri kemudahan dan kebaikan yang Tuhan berikan ke kita. Seperti tangan kamu sebelum aku cubit tadi. Yang kamu ingat cuma masalah-masalah yang kamu hadapi, tapi kamu lupa sama kondisi fisik kamu yang tidak kurang suatu apa saat ini. See?”
Insan SuksesMulia, yuk kita lebih jeli dalam melihat hal-hal baik yang terjadi pada diri kita… Semoga dengan itu, kita bisa menjadi lebih bersyukur, bahagia, dan lapang menjalani hari ini dan hari-hari kita ke depan.
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Jangan Takut Gagal


Tom Peters, salah seorang penulis dari In Search of Excellence, menekankan bahwa tidak ada yang lebih sia-sia daripada seseorang yang memberikan selamat pada dirinya sendiri di akhir hari sembari mengatakan, “Yang penting aku berhasil melewati hari ini tanpa menerima kegagalan.” Itulah yang sesungguhnya dilakukan oleh orang yang takut gagal. Bukannya mengejar tujuan yang layak, mereka menghindari kepedihan dan membuat kekeliruan.  Dan ditengah-tengah kondisi seperti itu, mereka tidak dapat melihat tujuan yang mungkin pernah mereka miliki.

Orang yang takut gagal, biasanya bisa terlihat dengan empat hal. 
Pertama, mengasihani diri sendiri. Ia kasihan pada dirinya sendiri. Dan seiring berjalannya waktu ia semakin tidak bertanggungjawab atas sikapnya yang tidak berani mengambil tindakan dan mulai merasa dirinya sebagai korban.
Kedua, mencari-cari alasan. Seseorang bisa jatuh berkali-kali. Namun orang yang jatuh bukanlah pecundang kecuali ia mengatakan, “Seseorang telah menjerumuskannya sehingga ia gagal.” Sesungguhnya orang yang membuat kekeliruan, lalu mencar-cari alasan, orang itu justeru menambah kekeliruannya.  Seseorang dapat membebaskan dirinya dari lingkaran ketakutan hanya dengan bertanggungjawab atas sikapnya yang tidak berani mengambil tindakan.
Ketiga, keliru menyalurkan energi. Terus menerus merasa takut membuat pikiran terbagi dan menyebabkan seseorang kehilangan fokus. Jika ia menuju banyak arah sekaligus, ia tidak akan sampai kemana-mana. Sama seperti menginjak-injak pedal gas sebuah mobil dengan perseneling dalam posisi netral.
Keempat, tidak berpengharapan.  Jika dibiarkan berlarut-larut, terus menerus merasa takut serta sikap tidak berani mengambil tindakan akan merampas pengharapan seseorang.  Menurut seorang penyair,“Lenyapnya pengharapan besar adalah ibarat seperti terbenamnya matahari. Cahaya kehidupan kita lenyap.”
Jangan pernah takut gagal, karena tak ada pengukir sejarah kehidupan yang tak pernah gagal.
Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini

Source : Klik Aja!

Rezeki Tidak Akan Tertukar


Ada beberapa teman yang berkomentar negatif saat saya mengadakan Trainer Bootcamp untuk pertama kalinya pada tahun 2008. Salah satu diantaranya adalah, “Trainer kok mengkader trainer, nanti rezekimu diambil.” Saat itu saya hanya menjawab singkat, “Rezeki tidak akan tertukar.”

Pernyataan saya tersebut memang terjadi, bahkan faktanya rezeki saya dari training justru semakin meningkat. Kok bisa? Dulu bila ada training di sebuah perusahaan saya harus stand by di tempat training sejak training dimulai hingga training berakhir. Bila training berlangsung 3 hari maka saya akan berada ada di tempat itu 3 hari pula.
Namun sekarang tidak demikian. Jika training berlangsung 3 hari saya berada di tempat training rata-rata hanya 2 jam saja alias 1 sesi pertemuan. Selebihnya para alumni Trainer Bootcamp yang memberikan training. Seperti pekan ini, perusahaan saya Kubik Training & Consultancy mendapat kepercayaan dari 3 perusahaan dan 1 pemerintah daerah, saya hanya mengisi 2 sesi training di Pemda Sumbawa Barat dan 1 sesi di PLN Palembang.
Dengan cara seperti itu penghasilan untuk perusahaan saya terus meningkat bahkan berlipat. Rezeki untuk saya otomatis ikut meningkat. Demikian pula rezeki para alumni Trainer Bootcamp karena order semakin laris dan jam terbang semakin tinggi. Mereka juga semakin yakin bahwa profesi trainer itu sangat menjanjikan. Sekarang, tugas saya dan Kubik adalah menjaga kualitas training dan terus mengkader serta meningkatkan kualitas para trainer yang sebagian besar adalah alumni Trainer Bootcamp.
Anda tak perlu takut kalah kaya dengan membuat orang lain kaya. Anda tak perlu takut kalah terhormat dengan membuat orang lain terhormat. Anda tak perlu takut kalah pintar dengan membuat orang lain pintar. Anda tak perlu takut kalah populer dengan membuat orang lain populer. Percayalah, rezeki tak akan tertukar. Bahkan rezeki akan semakin berlimpah saat Anda terus menerus memberdayakan orang lain.
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Nikmatilah Proses

Anda ingin sukses? Nikmatilah proses.
Jangan senang yang serba instan. Penipuan pada kasus investasi bodong dan emas yang baru-baru ini terjadi menunjukkan bahwa banyak yang senang sukses instan. Padahal seharusnya kita tahu, investasi yang menawarkan keuntungan fantastis pada akhirnya membuat kita menangis.

Coba simak, saat kita seharusnya berlomba menjadi Hamba Allah orang-orang yang ingin sukses instan justru sibuk berlomba di proyek Hamba Lang. Ketidaksabaran kita pada proses membuat hidup kita bisa terjerumus ke dalam hal-hal yang sangat merugikan. Bahkan, para Nabi-pun tidak dinilai dari hasilnya tetapi proses yang dijalaninya.

Biasakanlah menikmati proses sebab bila proses yang kita lakukan berkualitas hasilnyapun berpeluang besar berkelas. Sebaliknya, bila kita hanya fokus pada hasil proses yang dijalani bisa menghalalkan segala cara dan menjerumuskan kita pada masalah baru.

Kisah berikut bisa dijadikan pelajaran. Seorang pemuda dibawa ke kantor polisi karena mengambil HP milik penumpang busway. “Kenapa kau mengambil HP?” tanya polisi. Pemuda itu menjawab, “Sumpah pak saya tidak mengambil HP.” Dengan cepat polisi itu menukas, “Kamu bilang gak ngambil HP, lha ini terbukti kamu bawa HP.”

Pemuda itu menjelaskan, “Benar pak, tapi saya tidak niat mengambil HP. Niat saya mencari kantor polisi. Saya tanya banyak orang tapi tidak ada yang tahu. Akhirnya saya ambil HP ini dan alhamdulillah akhirnya saya sampai kantor polisi.” Dengan sedikit heran polisi itu bertanya, “Lantas apa tujuanmu ke kantor polisi?” Sambil tersenyum pemuda itu menjawab, “Saya mau mengurus surat kelakuan baik pak.”

Salam SuksesMulia!

Source : Klik Aja!

Teruslah Hidup

1. Hidup yang sesungguhnya adalah Anda terus hidup di hati orang yang hidup meski Anda sudah tak hidup (Jamil Azzaini)

Penjelasan: Para nabi sudah meninggal ribuan tahun yang lalu, tetapi ia masih ada di hati kita. Mereka meninggalkan jejak di semesta yang begitu luar biasa. Sebagian Anda mungkin mengatakan, “Ah, itu kan nabi!” Tapi, Anda pasti mengenal Thomas Alva Edison? Dia sudah meninggal, dia bukan nabi tetapi namanya ada di hati. Mengapa? Karena ada jejak di semesta yang ia tinggalkan. Ia mempatentkan sekitar 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film.

Saya teringat ucapan pak Wandi, pimpinan Gramedia, “Harga tanah pemakaman itu jauh lebih mahal dibandingkan komplek perumahan mewah. Karena, di makam itu terkubur orang beserta ide dan gagasannya yang belum sempat disampaikan kepada orang lain.” Karenanya, wujudkanlah ide dan gagasan Anda, bisa dalam bentuk tulisan maupun dalam aksi nyata.

Saya berusaha merealisasikam ide dan gagasan melalui tulisan di buku, website, media masa dan lain sebagainya. Dalam aksi nyata, saya juga berikhtiar melahirkan banyak pengusaha dan orang-orang mandiri, antara lain melalui pesantren wirausaha yang didirikan sejak tahun 2000 dan berbagai lembaga dimana saya duduk sebagai pembina. Saya terus berupaya untuk meninggalkan sebanyak mungkin jejak di semesta.

Sekarang, coba diamlah sejenak dan renungkanlah: Jejak apa yang akan saya tinggalkan di semesta?

2. Langkah pertama untuk menaklukan kehidupan adalah tentukan apa yang benar-benar Anda inginkan (Ben Stein)

Penjelasan: Banyak orang yang diperbudak oleh kehidupan. Mereka bekerja tetapi hanya sekadar untuk bertahan hidup. Mereka tidak tahu apa tujuan hidup. Mereka bingung menentukan prioritas hidup. Akhirnya mereka pun tidak bisa berkata “tidak” atas ajakan orang lain walau itu mungkin tidak sesuai nuraninya. Mereka bingung mana yang seharusnya diprioritaskan dan mana yang seharusnya dijauhi.

Maka, bersegeralah menentukan apa yang benar-benar Anda inginkan. Kejarlah itu, prioritaskanlah semua hal yang berhubungan dengan yang Anda inginkan. Dan berkatalah “tidak” untuk hal-hal yang akan menjauhkan Anda dari yang Anda inginkan. Dengan cara ini, hidup Anda akan terasa hidup.

So, apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup? Tulislah sekarang dan beritahulah orang lain.

Salam SuksesMulia!

Source : Klik Aja!

Jadilah Pebisnis Sejati

1. Jika Anda punya bisnis pastikan tidak bergantung pada Anda tetapi bergantung pada sistem (Jamil Azzaini)

Penjelasan:
Banyak orang yang keluar kerja kemudian membangun bisnis dengan alasan waktunya tidak bebas dan terikat. Faktanya, setelah punya bisnis tetap saja tidak punya waktu buat keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Supaya Anda tidak termasuk kelompok yang ini, Anda harus menciptakan “sistem” diusaha yang Anda bangun. Usaha Anda tetap berjalan meskipun Anda tidak ada (sakit, jalan-jalan keluar negeri, pergi ke tanah suci dll).

Saya membangun PT Kubik Kreasisisilain bersama mas Farid Poniman dan Indrawan Nugroho, selain menunjuk tim manajemen saya melakukan kaderisasi trainer sehingga tanpa kehadiran saya perusahaan tetap berjalan dan banyak training yang juga diisi oleh kader-kader yang sudah saya latih dengan intensif. Hasilnya, bisnis tetap berjalan bahkan dengan skala yang lebih tinggi meskipun saya tidak datang ke kantor.

2. Modal utama bisnis bukan hanya uang, tetapi reputasi, relasi, keahlian dan modal sosial lainnya (Jamil Azzaini)

Penjelasan:
Pengalaman saya dan orang-orang bisnis yang saya temui ternyata reputasi dan relasi yang mendatangkan uang. Jadi bila Anda mengalami kesulitan modal dalam bentuk dana mungkin Anda belum punya reputasi atau relasi Anda yang terbatas. Saran saya perbanyak hal-hal yang tak tampak (social capital) sebelum Anda membangun bisnis. Tunjukkan bahwa Anda bisa dipercaya, punya integritas, selalu memberi yang terbaik, tak pernah ingkar janji.

3. Bila Anda berbisnis jadilah yang pertama, jika tidak bisa jadilah yang terbaik dan jika tidak bisa maka jadilah yang berbeda dari orang lain (Bob Sadino via Imam Suyono)

Penjelasan:
Banyak orang bisnis yang ikut-ikutan. Orang lain bisnis lele, ikut-ikutan bisnis lele. Orang lain bisnis jangkrik ikut bisnis jangkrik. Biasanya follower lebih sering kalah dibandingkan pendahulu. Bila Anda jadi pengikut maka berusahalah untuk menjadi yang terbaik atau jadilah yang berbeda.

Terima kasih. Salam SuksesMulia!

Bila Anda merasa hal ini bermanfaat, silahkan Anda share ke yang lain.

Source : Klik Aja!

Hidup Ini Perjalanan Spiritual

Kita bukanlah robot, yang bergerak dan beraktivitas tetapi tidak ada pikiran dan hati yang menyertainya. Kita bukanlah robot, dimana aktivitasnya hanya menjalankan “instruksi” orang lain. Kita adalah makhluk spiritual, yang menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan sebentar. Kata orang tua saya hidup ini hanya sekedar “mampir ngombe” (mampir minum).

Namun kehidupan yang sebentar ini menentukan hidup yang abadi, kehidupan yang bukan hanya seratus tahun, sejuta, semilyar atau setrilyun tahun tapi hidup selama-lamanya. Ketahuilah, hidup yang paling rugi adalah di dunia hampa dan menderita kemudian di akhirat mendapat full siksa, dimana siksanya tiada pernah berhenti dan tiada belas kasih. Maka janganlah hidup asal mengalir apalagi hanya menjadi seperti robot.

Bagaimana agar hidup kita tidak seperti robot? Pertama, yakini dan pastikanlah bahwa semua yang Anda lakukan itu mendatangka ridho dari Allah SWT. Janganlah beraktifitas dan bekerja hanya mempertimbangkan hasil di dunia. Sebab amatlah rugi bila apa yang kita lakukan tidak mendapatkan reward dari-Nya. Buat apa hidup di dunia berlimpah tetapi di kehidupan nanti kita susah sepanjang masa. Akhirat harus Anda dapatkan tetapi dunia jangan kau lupakan.

Kedua, rencanakanlah hidup Anda. Saran saya buatlah proposal hidup (baca buku saya: Tuhan Inilah Proposal Hidupku, terbitan Gramedia). Dengan membuat proposal hidup Anda bisa menentukan mana aktivitas yang prioritas dan mana yang aktivitas yang “remeh temeh”. Hidup hanya sebentar, tidak semua hal bisa kita lakukan. Pilihlah aktivitas yang prioritas dan penting, beranilah berkata “tidak” untuk ajakan aktivitas yang tidak seirama dengan arah hidup Anda.

Ketiga, evaluasilah perjalanan hidup Anda. Berhentilah sejenak dari hiruk pikuknya dunia, renungkanlah perjalanan hidup Anda. Apakah bekal Anda untuk kehidupan nanti sudah cukup hanya dengan apa-apa yang Anda lakukan saat ini. Apakah orang tua Anda tidak menyesal melahirkan Anda ke muka bumi? Apakah mereka sudah bangga dengan Anda saat ini? Apakah orang-orang di sekitar Anda memperoleh banyak manfaat dari Anda? Apakah pasangan hidup dan keturunan Anda mendapat curahan kasih sayang penuh dari Anda? Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan lain yang sesuai dengan perjalanan hidup Anda.

Hidup di dunia adalah perjalanan spiritual. Tidak pantas kita menjalani hidup hanya mengalir dan seperti robot. Tidak pantas pula menjalani hidup hanya untuk kepuasan dan kebanggaan dunia. Perjalanan spiritual itu dibuktikan dengan memberi makna ketika hidup di dunia dan membawa bekal yang cukup untuk sampai ke tempat yang mulia, Surga yang dijanjikan Sang Pencipta.

Salam SuksesMulia!

(Source : Klik Aja!)