Tab View

Selasa, 27 November 2012

Kendalikanlah Hidup Anda


Freedom and slavery are mental state. Kebebasan dan perbudakan adalah sebuah kondisi mental. Sebuah kalimat bijak yang diucapkan oleh Mahatma Gandhi. Kurang lebih kalimat ini menyiratkan sebuah arti, apakah Anda adalah seseorang yang memiliki kebebasan untuk memilih dan menjalani hidup Anda? Atau, Anda adalah seseorang yang merasa seperti budak yang tidak punya pilihan, dan hidupnya selalu diatur oleh hal lain di luar dirinya?
Insan SuksesMulia, salah seorang anak buah saya di kantor menyampaikan kesalutannya pada seorang tokoh bernama Sriyono. Anda kenal dia? Kalau Anda tidak kenal, bagaimana kalau saya tambahkan kata kuncinya. Sriyono adalah penjaja Siomay Yo Pink yang kerap ngider di jalan-jalan Jakarta. Mulai dari kawasan Gandaria setiap harinya, hingga kawasan Sudirman Jakarta pada hari-hari car free day.
Sriyono mampu menghadirkan sesuatu yang unik, berbeda, dan lain daripada yang lain. Bayangkan, ia menjajakan siomaynya dengan  mengenakan kaos dan celana pedek warna pink, topi pink, jam tangan pink, sepeda, panci dan bahkan rak kayu tambahan yang juga dicat warna pink. Sebagai tambahan, di keranjang depan sepeda berwarna pink, Sriyono tak lupa meletakkan boneka teddy bear yang lagi-lagi warnanya adalah pink!
Tetapi yang membuat anak buah saya salut adalah, Sriyono adalah sosok yang hidupnya boleh jadi dikatakan mondar-mandir jatuh dan bangun di level ekstrem. Karir-sukses-bangkrut berulang-ulang. Ia tidak membiarkan dirinya didikte dan diperbudak keadaan. Ia justru terus memperjuangkan keadaan yang diinginkannya.
Ya, Sriyono ini memulai karirnya dimulai dengan menjadi pemuda miskin yang mengadu nasib ke Jakarta. Pendek kata, ia kemudian berhasil memutar balik nasibnya dengan menjadi pengusaha siomay di seputar Senayan dengan pendapatan 2 milliar rupiah setahun pada 1996. Bisnisnya bahkan semakin besar pada saat krisis 1998 terjadi.
Lalu pada 1999, permasalahan keluarga membuatnya bangkrut hingga satu titik dimana ia kehilangan segalanya. Kini, ia kembali bangkit dengan gebrakan Siomay Yo Pink-nya. Sriyono tidak mau menjadi “budak” yang hidupnya ditentukan oleh keadaaan. Ia memilih menentukan hidupnya. Dirinyalah yang “memperbudak” keadaan, dirinyalah yang mengatur lingkungan dan keadaan. Jadilah kini usaha Sriyono terus berkembang.
Nah, bagaimana dengan kehidupan Anda? Apakah Anda membiarkan diri Anda bermental freedom atau bermental budak?
Salam SuksesMulia!
Source : Klik Aja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar